zat pewarna yang melekat di tubuh ayam itu sangat berbahaya untuk si ayam sendiri dan untuk para peternak yang memeliharanya.

Anak ayam warna-warni memang terlihat lucu dan menggemaskan. Terlebih, mereka memang sengaja diberi warna buatan untuk menarik para pelanggan khususnya anak-anak.  Padahal, zat pewarna yang melekat di tubuh tersebut sangat berbahaya untuk si ayam sendiri dan untuk para peternak yang memeliharanya. Berikut alasannya!

1. Zat pewarna pada bulu ayam meningkatkan risiko penyakit

Anak ayam yang beraneka warna tersebut menggunakan bahan pewarna tekstil. Bahan ini tentu mengandung beberapa zat kimia berbahaya bagi kesehatan. Ada beberapa kandungan zat dalam pewarna seperti Rhodamin B, dan Hydrogen peroxide.  Kedua zat tersebut berbahaya karena dapat menjadi salah satu pemicu penyakit kanker pada tubuh manusia. Sementara itu, bulu anak ayam tersebut sangat mudah terlepas, dan masuk ke dalam tubuh anak. 

2. Anak ayam rentan terhadap penyakit

Anak ayam berwarna tersebut berasal dari jenis broiler. Sementara itu jenis ayam broiler ini rentan terhadap jenis penyakit berbahaya dan dapat menular pada manusia, misalnya saja seperti penyakit flu burung.

3. Berdampak negatif pada psikologi anak

Lucunya anak ayam yang beraneka warna tersebut secara tidak langsung dapat mempengarusi rasa empati pada si anak. Pasalnya saat mereka merasa gemas maka anak ayam tersebut dengan sangat mudak dimainkan. Risikonya anak ayam mati, tetapi malah dianggap biasa. Selain itu hewan bukanlah mainan untuk anak kecil.

Itulah bahaya yang mengancam dari mengonsumsi ayam berwarna-warni yang sering kita jumpai di pedagang-pedagang yang rata-rata berdagang di depan sekolah. Daripda mengonsumsi ayam yang tidak dijamin kesehatannya, mending beli ayam di KPM yang sudah terjamin kualitas dan mutunya!